Saat Apple merilis iPhone 4S pada 4 Oktober 2011, pencinta gadget menyambutnya dengan antusias. Banyak decak kagum tertuju ke iPhone 4S, yang kali ini hadir dengan chip A5 yang menjadikan performanya jauh lebih baik dari iPhone 4. Dengan iPhone 4S, grafis saat memainkan game berat Infinity Blade II terasa berjalan begitu lembut.
Kekaguman bertambah ketika Apple memperlihatkan kecanggihan fitur asistensi berbasis suara Siri yang disematkan. iPhone 4S pun banyak dinobatkan sebagai perangkat masa depan, dengan kecanggihan yang selama ini hanya bisa dibayangkan muncul di fiksi ilmiah seperti Star Trek.
Kekaguman bertambah ketika Apple memperlihatkan kecanggihan fitur asistensi berbasis suara Siri yang disematkan. iPhone 4S pun banyak dinobatkan sebagai perangkat masa depan, dengan kecanggihan yang selama ini hanya bisa dibayangkan muncul di fiksi ilmiah seperti Star Trek.
Tapi suasana berubah 180 derajat sehari kemudian. Kabar duka datang dari Palo Alto, ketika pendiri Apple Steve Jobs dikabarkan meninggal dunia di rumahnya. Dilansir dari laman Guardian, Jobs meninggal di usia 56 tahun setelah bertahun-tahun berjuang melawan kanker pankreas yang diidapnya. Penyakit ini pula yang menjadikan Jobs mundur dari jabatan CEO Apple pada 24 Agustus 2011.