Selasa, 14 Januari 2014

Evolusi Chat App (II): Era Baru Chat Online, dari Berbasis Email Hingga Video Chat


Kehadiran mIRC memang menjadikan layanan chatting secara online semakin populer. Kesuksesan mIRC tak hanya terlihat dari jutaan pengguna, tetapi juga perubahan budaya yang berkembang di internet. Hal yang paling mudah dilihat adalah tren penggunaan bahasa slang di dunia maya.

Bahasa slang di internet ini banyak yang sebenarnya merupakan singkatan. Misalnya, "asl pls" untuk menanyakan usia (age), jenis kelamin (sex), dan lokasi (location) lawan bicara berada. Ini banyak digunakan di awal percakapan sebagai perkenalan. Ada juga kata seperti "brb" atau "be right back" yang berarti harus meninggalkan layar karena kepentingan lain di dunia nyata.

Tentu saja komunikasi via tulisan sering menyebabkan terjadinya salah paham. Dilansir dari laman LivingInternet.com, tak heran jika kemudian dibuat pemahaman etika umum yang disebut dengan "chatiquette" atau etika chat, yang merupakan variasi dari netiquette atau etika di internet.

Berbagai etika itu antara lain menghindari penggunaan huruf kapital di semua huruf yang ditulis. Karena ini menyimbolkan teriak dan dianggap tak sopan. Misalnya ketika Anda menulis: "TERSERAH", maka itu akan dianggap sebagai ungkapan kemarahan. Etika lainnya, biasakan mengucapkan selamat tinggal. Tentu saja ini penting karena ketika itu sulit untuk mengetahui apakah lawan bicara masih online, atau sudah offline dan meninggalkan chat room.

Senin, 13 Januari 2014

Evolusi Chat App (I): Sebelum Ada BBM dan WhatsApp, Chatting Populer Berkat mIRC

 
Di era perangkat mobile, aplikasi chatting merupakan salah satu unit bisnis yang cukup menjanjikan. Tak percaya? Lihat saja aplikasi chatting WhatsApp. Meski merupakan aplikasi tanpa iklan, valuasi WhatsApp diprediksi mencapai miliaran dolar.

Dikutip dari Digital Trends, Google disebut menyiapkan dana hingga US$ 1 miliar untuk menguasai layanan chat populer tersebut. Angka ini tentu dianggap wajar. Sebab, seorang sumber menyebut WhatsApp mampu menghasilkan pendapatan US$ 100 juta tiap tahun.

Pentingnya aplikasi chat juga sepertinya dirasakan BlackBerry. Saat mencapai kerugian hingga US$ 1 miliar, perusahaan asal Kanada itu mempertimbangkan untuk keluar dari bisnis perangkat konsumen. Sebagai salah satu opsi, mengutip Wall Street Journal, BlackBerry disebut sudah mempersiapkan perusahaan baru bernama BBM Inc.

Meski BlackBerry belum memberikan konfirmasi mengenai BBM Inc, tapi langkah ini dianggap wajar. Sebab banyak yang menyebut BlackBerry Messenger sebagai hal yang paling berharga yang dimiliki BlackBerry. Langkah menuju BBM Inc sepertinya mendekati kenyataan, apalagi ketika BlackBerry mengumumkan rencana kehadiran BBM sebagai aplikasi lintas platform.

Dengan demikian, BBM akan mencoba bersaing dengan sejumlah aplikasi chat populer yang sudah lebih dulu muncul di lintas platform. Sebagai gambaran, dengan adanya BBM, WhatsApp, Line, Kakao Talk, Wechat, dan banyak lainnya, terlihat betapa menguntungkannya bisnis layanan chat.